Showing posts with label KEAGUNGAN CINTA. Show all posts
Showing posts with label KEAGUNGAN CINTA. Show all posts

Monday, April 6, 2009

PERBEDAANLELAKI DAN PEREMPUAN

Pas lagi muter-muter ngobok-obok si mbah google,nemu sebuah artikel yang bagus menurut saya, jadi ga ada salahnya kalo ta posting disini bukankah sebuah kebaikan jika menyebarkan sesuatu yang baik , dan tentu saja biar gak di bilang plagiator , article ini dipos oleh seorang teman yang bernama nunu_gomes karena beliau bukan seorang blogger ( saya tidak tahu blognya hehe) ,jadi maaf tidak ada linknya...

Murthadha Muthahhari seorang ulama Iran dalam bukunya juga dengan judul Nizham Huquq al-Mar'ah menuliskan sebagai berikut:

" lelaki secara umum lebih besar dan lebih tinggi daripada perempuan; suara lelaki dan telapak tangannya kasar, berbeda dengan suara dan telapak tangannya perempuan, pertumbuhan perempuan lebih cepat dari lelaki, tetapi perempuan lebih mampu membentengi diri dari penyakit dibanding lelaki, dan lebih cepat bicaranya, bahkan lebih dewasa dari lelaki. Rata-rata bentuk kepala lelaki lebih besar dari kepala perempuan, tetapi jika dibandingkan dari segi bentuk tubuhnya, maka sebenarnya perempuan lebih besar. Kemampuan paru-paru lelaki menghirup udara lebih besar/banyak daripada perempuan, dan denyut jantung perempuan lebih cepat daripada lelaki."

Secara umum lelaki lebih cenderung kepada olahraga, berburu atau pekerjaan yang melibatkan gerakan di banding wanita.
Lelaki cenderung kepada tantangan dan perkelahian, sedangkan wanita cenderung kepada kedamaian dan keramahan; lelaki lebih agresif dan suka ribut sementara wanita lebih tenang dan tentram.

Perempuan menghindari penggunaan kekerasan terhadap dirinya atau orang lain, karena itu jumlah wanita yang bunuh diri lebih sedikit dari lelaki. Dan caranya pun berbeda, biasanya lelaki menggunakan cara yang lebih keras – pistol, tali gantungan atau loncat dari ketinggian- sementara wanita menggunakan obat tidur, racun dan semacamnya.
Perasaan wanita lebih cepat bangkit dari lelaki, sehingga sentimel dan rasa takutnya segera muncul, berbeda dengan lelaki, yang biasanya lebih berkepala dingin. Di sisi lain, perasaan perempuan secara umum kurang konsisten dibandingkan denga lelaki. Perempuan lebih berhati-hati, cerewet, takut, dan lebih banyak berbasa-basi. Cintanya kepada keluarga serta kesadarannya tentang kepentingan lembaga keluarga lebih besar.



Dan dari segi kejiwaan lelaki biasanya merasa jemu untuk tinggal berlama-lama di samping kekasihnya. Berbeda dengan wanita, ia merasa nikmat berada sepanjang saat bersama kekasihnya. Lelaki juga senang dengan tampil dalam wajah yang sama tiap hari. Berbeda dengan wanita yang setiap hari ingin bangkit dari pembaringannya dengan wajah yang baru. Bentuk sukses di mata lelaki adalah kedudukan sosial terhormat serta penghormatan dari lapisan masyarakat, sedangkan bagi wanita adalah menguasai jiwa raga kekasihnya dan memilikinya sepanjang hayat. Karena itu para pria dimasa tuanya merasa sedih karena sumber kekuatan mereka telah tiada, yakni kemampuan untuk bekerja, sedangkan perempuan merasa senang dan rela karena kesenangannya adalah di rumah bersama suami dan anak cucunya(mungkin).

Wanita itu lebih suka bekerja di bawah pengawasan orang lain dan ingin merasakan bahwa ekspresi mereka mempunyai pengaruh terhadap orang lain serta menjadi kebutuhan orang lain. Kedua kebutuhan ini bersumber dari kenyataan bahwa perempuan berjalan di bawah pimpinan perasaan sedangkan lelaki di bawah pertimbangan akal.

Walaupun kita sering mengamati bahwa perempuan bukan saja menyamai dalam hal kecerdasan, bahkan terkadang melebihinya. Kelemahan utama perempuan adalah perasaannya yang sangat halus. Lelaki berpikir secara praktis, menetapkan, mengatur dan mengarahkan. Dan wanita pun harus menyadari dan menerima kenyataan mereka menbutuhkan lelaki atasnya. Tapi jangan menilai perasaan wanita yang sangat halus itu adalah kelemahannya justru itu salah satu keistimewaan yang tidak kurang dimiliki oleh lelaki. Keistimewaan itu sangat dibutuhkan oleh keluarga, khususnya dalam rangka mendidik, membimbing dan memelihara anak-anak.

Memberi nafkah adalah bentuk suatu kelaziman bagi lelaki, serta kenyataan umum dalam masyarakat umat manusia sejak jaman dahulu hingga kini. Sedemikian lumrahnya hal tersebut, sehingga langsung digambarkan dengan bentuk kata kerja masa lalu yang menunjukkan terjadinya sejak dahulu.
Tetapi pada hakekatnya ketetapan ini bukan hanya di atas pertimbangan materi semata.

Wanita secara psikologis pasti tidak mau diketahui membelanjai suami, bahkan kekasihnya dan di sisi lain lelaki juga malu jika ada yang mengetahui bahwa kebutuhan hidupnya ditanggung oleh istrinya. Agama Islam yang tuntunan-tuntunannya sesuai dengan fitrah manusia, mewajibkan suami menanggung biaya hidup istri dan anak-anaknya. Kewajiban itu di terima dan menjadi kebanggaan suami, sekaligus menjadi kebanggaan istri yang dipenuhi permintaannya oleh suami, sebagai tanda cinta kasih kepadanya. Suami harus didukung penuh oleh sang istri karena tanda cinta kasih itulah yang memungkinkan terciptanya keharmonisan dan kerukunan dalam berumah tangga seutuhnya. Bukannya ketika sang suami dalam keadaan kurang untuk mencukupi kebutuhan dalam rumah tangga malahan oleh sang istri dimarahi atau dengan sengaja mencari kesalahan-kesalahannya agar bisa minta cerai(tidak ada yang kekal di dunia ini, ada pasang dan surutnya). Kesabaran dan keikhlasan menjalani kehidupan bersama antara suami–istri dalam berumah tangga menjadi landasan utama menuju keluarga yang harmonis, karena itu kita harus yakin bahwa Allah SWT sangat tahu bagaimana cara memelihara umatnya.


Dan dalam hal pemenuhan kebutuhan wanita pada dasarnya tidak berkewajiban melayani suaminya dalam menyediakan makanan, minum, menjahitkan bajunya dan sebagainya. Justru suamilah yang berkewajiban menyiapkan untuk istri dan anak-anaknya pakaian jadi dan makanan yang siap dimakan.

Dengan adanya keistimewaan fisik dan psikis serta kewajiban memenuhi kebutuhan anak dan istri, lahirlah hak-hak suami yang harus pula dipenuhi oleh istri.
Suami wajib ditaati oleh istrinya dalam hal-hal yang tidak bertentangan dengan ajaran agama, serta tidak bertentangan dengan hak pribadi istri. Bukan kewajiban taat secara mutlak. Kepemimpinan yang dianugerahkan Allah kepada suami, tidak boleh mengantarkannya kepada kesewenang-wenangan. Sepintas terlihat bahwa tugas kepemimpinan ini merupakan keistimewaan dan derajat/tingkatnya lebih tinggi dari perempuan.

" para istri mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut secara makruf, akan tetapi para suami mempunyai satu derajat/tingkat, atas mereka(para istri)"(QS.al-Baqarah 228)

Derajat itu adalah kelapangan dada para suami terhadap istrinya untuk meringankan sebagian kewajiban istrinya dan untuk memperlakukan istrinya secara terpuji, agar suami memperoleh derajat itu.
Yang dimaksud dengan perlakuan baik terhadap istrinya, bukanlah tidak mengganggunya tetapi bersabar dalam gangguan/kesalahan serta memperlakukannya dengan kelembutan dan maaf, saat ia menumpahkan emosi dan kemarahannya.

Keberhasilan pernikahan tidak tercapai kecuali jika kedua belah pihak memperhatikan hak pihak lain. Tentu hal itu banyak, antara lain adalah bahwa suami bagaikan pemerintah/penggembala dan dalam kedudukan seperti itu, dia berkewajiban memperhatikan hak dan kepentingan rakyatnya(istrinya). Istri pun berkewajiban untuk mendengar dan mengikutinya, tetapi di sisi lain perempuan mempunyai hak terhadap suaminya untuk mencari jalan yang terbaik ketika melakukan pemecahan suatu persoalan.

Jika titik temu dalam bermusyawarah antara suami-istri tidak diperoleh, dan kepemimpinan suami yang harus ditaati dihadapi oleh istri dengan nusyuz, keangkuhan dan pembangkangan, maka ada tiga langkah yang dianjurkan untuk ditempuh suami mempertahankan mahligai pernikahan.

Ketiga langkah tersebut adalah nasihat, menghindari hubungan seks dan memukul. Dan dapat saja urutan yang kedua didahulukan sebelum yang pertama. Namun demikian, penyusunan langlah-langkah itu sebaiknya ditempuh secara berurut.
Perselisihan hendaknya tidak diketahui oleh orang lain, bahkan oleh anak-anak dan anggota keluarga di rumah sekalipun. Karena semakin banyak yang mengetahui, semakin sulit memperbaiki, kalaupun kemudian ada keinginan untuk meluruskan benang kusut itu, boleh jadi harga diri di hadapan mereka yang mengetahuinya akan menjadi aral menghalang.



Perlu juga disadari bahwa dalam kehidupan rumah tangga pasti ada saja sedikit atau banyak yang tidak mempan baginya nasehat atau sindiran. Nah, apakah ketika itu, pemimpin rumah tangga harus bermasa bodoh, membiarkan rumah tangganya dalam suasana tidak harmonis, ataukah dia harus mengundang orang luar atau yang berwajib untuk meluruskan yang menyimpang di antara anggota keluarganya?

Di sisi lain pendidikan atau hukuman tidak ditujukan kepada Anda-wahai kaum Hawa yang menjalin cinta kasih dengan suami, tidak juga kepada yang tidak membangkang perintah suami, perintah yang wajib diikuti. Tetapi ia ditujukan kepada yang membangkang. Anda jangan berkata jumlah mereka tidak banyak, karena kalau pun yang membangkang dan tidak mempan baginya alternatif pertama dan kedua, jumlahnya tidak banyak, apakah salah atau tidak bijaksana bila agama menyediakan tuntunan pemecahan, bagi yang jumlahnya sedikit itu? Jangan pula berkata bahwa memukul sudah tidak relevan dengan jaman sekarang, karena pakar-pakar pendidikan masih mengakuinya untuk kasus-kasus tertentu tentunya. Bahkan di kalangan kemiliteran pun masih dikenal bagi yang melanggar disiplin, dan sekali lagi harus di diingat bahwa pemukulan yang diperintahkan di sini adalah yang tidak mencederai atau menyakitkan. Dan tidak juga pemukulan itu diartikan sebagai penghinaan atau tindakan yang tidak terhormat.

Kalau ketiga langkah yang diajarkan di atas, belum juga berhasil, maka habis sudah upaya yang dapat dilakukan oleh suami, ketika itu sudah sangat sulit membatasi perselisihan mereka terbatas dalam kamar atau rumah.
Pastilah ketika asap api pertengkaran telah mengepul ke udara. Kepada yang melihat atau mencium atau mengetahui adanya asap itu baik keluarga maupun yang orang-orang yang dipercaya hendaknya mengutus juru damai(hakam) dari kedua belah pihak. Utusan itu harus bijaksana dalam mendamaikan mereka bukan orang-orang yang memberi masukan-masukan yang bisa memperkeruh dan memperumit serta mengutus mereka-mereka yang mempunyai kepentingan pribadinya tersendiri. Jika keduanya (suami-istri) atau utusan-utusan itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberikan taufik kepada keduanya (suami-istri) tersebut. Karena ketulusan niat untuk mempertahankan kehidupan rumah tangga merupakan modal utama menyelesaikan semua problem keluarga.

Sesungguhnya Allah sejak dahulu hingga kini dan akan datang Maha Mengetahui segala sesuatu lagi Maha Mengenal sekecil apapun termasuk detak-detik kalbu suami istri dan para utusan-utusan itu.

Dan jika gagal, para utusan-utusan itu bukan yang menetapkan hasil akhir dari suami istri yang bersengketa. Mereka tidak mempunyai kewenangan.
Untuk menceraikan hanya berada di tangan suami, dan tugas mereka hanya mendamaikan, tidak lebih dan tidak kurang.

[+/-] NEXT...

Monday, January 26, 2009

CINTA BUTUH PROSES

Mungkin ada setuju bahwa Lagu-lagu cinta menyatakan bahwa cinta dijalin oleh tangan – tangan takdir,dari puisi kita belajar bahwa cinta adalah sesuatu yang tidak bisa dinyatakan dengan jelas,yang berhembus seperti untaian asap dan menghilang dgn tiba-tiba.
kita mendengar dari para sahabat bahwa menemukan cinta ada waktunya sendiri .
namun menurut iklan2 di tv menemukan cinta sejati berkaitan dengan mobil yg kita pakai,celana,sampai parfum yang kita pake...membingungkan hehe

Namun sesungguhnya rahasia menemukan cinta sejati bukan terletak pada mobil,celana,dompet ataupun parfum yang anda pakai..juga bukan berada dalam tangan takdir dan waktu .tetapi rahasia itu berada dalam pikiran anda sendiri .

Nah loh kok bisa?
Apakah anda percaya bahwa didalam diri kita ada kekuatan untuk memikat dan menemukan jenis cinta yang anda inginkan?

Ingat cinta bukan terjadi begitu saja,cinta itu perlu diciptakan seperti kita menciptakan hal2 lain .
Bayangkan jika kita mau membuat makanan,pasti anda berfikir dengan apa yang ingin kita makan, waktu yang dibutuhkan untuk membuatnya...bahan2nya,resepnya dll sampai kita memakannya.
Begitu juga dengan cinta..cinta juga diciptakan dari khayalan,niat dan pengaturan tindakan kita .banyak yang beranggapan bahwa menginginkan cinta sama seperti mencari cinta ..
Kita tidak bisa bisa Cuma berdiam diri menunggu seseorang yang sangat ideal datang untuk mengetuk pintu kita..
Kita harus mengejarnya..berusaha untuk mendapatkannya
Ingat cinta butuh kemauan,proses dan yang terpenting bagaimana cara anda menciptakan sebuah cinta...mengolahnya sampai anda mendapatkan cinta yang sesuai dengan anda...

[+/-] NEXT...

Sunday, August 3, 2008

MENCARI SEBUAH KEBAHAGIAAN

Suatu hari, terdapat seorang pemuda di tepian telaga.
Ia tampak termenung. Tatapan matanya kosong, menatap hamparan air di depannya.
Seluruh penjuru mata angin telah di lewatinya, namun tak ada satupun titik yang membuatnya puas.
Kekosongan makin senyap, sampai ada suara yang menyapanya. Ada orang lain disana.



"Sedang apa kau disini anak muda?" tanya seseorang.
Rupanya ada seorang kakek tua. "Apa yang kau risaukan..?"
Anak muda itu menoleh ke samping,
"Aku lelah PakTua. Telah berkilo-kilo jarak yang kutempuh untuk mencari kebahagiaan, namun tak juga kutemukan rasa itu dalam diriku. Aku telah berlari melewati gunung dan lembah, tapi tak ada tanda kebahagiaan yang hadir dalam diriku.
Kemana kah aku harus mencarinya? Bilakah kutemukan rasa itu?"

Kakek Tua duduk semakin dekat, mendengarkan dengan penuh perhatian. Di pandangnya wajah lelah di depannya.
Lalu, ia mulai bicara, "di depan sana, ada sebuah taman. Jika kamu ingin jawaban dari pertanyaanmu, tangkaplah seekor kupu-kupu buatku."
Mereka berpandangan.
"Ya...tangkaplah seekor kupu-kupu buatku dengan tanganmu" sang Kakek mengulang kalimatnya lagi.

Perlahan pemuda itu bangkit. Langkahnya menuju satu arah, taman. Tak berapa lama, dijumpainya taman itu.
Taman yang yang semarak dengan pohon dan bunga-bunga yang bermekaran.
Tak heran, banyak kupu-kupu yang berterbangan disana.
Sang kakek, melihat dari kejauhan, memperhatikan tingkah yang diperbuat pemuda yang sedang gelisah itu.

Anak muda itu mulai bergerak. Dengan mengendap-endap, ditujunya sebuah sasaran. Perlahan.
Namun, Hap! sasaran itu luput. Di kejarnya kupu-kupu itu ke arah lain. Ia tak mau kehilangan buruan.
Namun lagi-lagi. Hap!. Ia gagal. Ia mulai berlari tak beraturan. Diterjangnya sana-sini.
Ditabraknya rerumputan dan tanaman untuk mendapatkan kupu-kupu itu. Diterobosnya semak dan perdu di sana.
Gerakannya semakin liar.

Adegan itu terus berlangsung, namun belum ada satu kupu-kupu yang dapat ditangkap. Sang pemuda mulai kelelahan.
Nafasnya memburu, dadanya bergerak naik-turun dengan cepat. Sampai akhirnya ada teriakan,
"Hentikan dulu anak muda. Istirahatlah."
Tampak sang Kakek yang berjalan perlahan.
Tapi lihatlah, ada sekumpulan kupu-kupu yang berterbangan di sisi kanan-kiri kakek itu.
Mereka terbang berkeliling, sesekali hinggap di tubuh tua itu.

"Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Berlari dan menerjang? Menabrak-nabrak tak tentu arah, menerobos tanpa
peduli apa yang kau rusak?" Sang Kakek menatap pemuda itu.
"Nak, mencari kebahagiaan itu seperti menangkap kupu-kupu. Semakin kau terjang, semakin ia akan menghindar.
Semakin kau buru, semakin pula ia pergi dari dirimu."

"Namun, tangkaplah kupu-kupu itu dalam hatimu. Karena kebahagiaan itu bukan benda yang dapat kau genggam, atau sesuatu yang dapat kau simpan. Carilah kebahagiaan itu dalam hatimu. Telusuri rasa itu dalam kalbumu. Ia tak akan lari kemana-mana.
Bahkan, tanpa kau sadari kebahagiaan itu sering datang sendiri."

Kakek Tua itu mengangkat tangannya. Hap, tiba-tiba, tampak seekor kupu-kupu yang hinggap di ujung jari.
Terlihat kepak-kepak sayap kupu-kupu itu, memancarkan keindahan ciptaan Tuhan.
Pesonanya begitu mengagumkan, kelopak sayap yang mengalun perlahan, layaknya kebahagiaan yang hadir dalam hati. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya.

Mencari kebahagiaan adalah layaknya menangkap kupu-kupu.
Sulit, bagi mereka yang terlalu bernafsu, namun mudah, bagi mereka yang tahu apa yang mereka cari.
Kita mungkin dapat mencarinya dengan menerjang sana-sini, menabrak sana-sini, atau menerobos sana-sini untuk mendapatkannya.
Kita dapat saja mengejarnya dengan berlari kencang, ke seluruh penjuru arah.
Kita pun dapat meraihnya dengan bernafsu, seperti menangkap buruan yang dapat kita santap setelah mendapatkannya.

Namun kita belajar. Kita belajar bahwa kebahagiaan tak bisa di dapat dengan cara-cara seperti itu.
Kita belajar bahwa bahagia bukanlah sesuatu yang dapat di genggam atau benda yang dapat disimpan.
Bahagia adalah udara, dan kebahagiaan adalah aroma dari udara itu.
Kita belajar bahwa bahagia itu memang ada dalam hati.
Semakin kita mengejarnya, semakin pula kebahagiaan itu akan pergi dari kita.
Semakin kita berusaha meraihnya, semakin pula kebahagiaan itu akan menjauh.
Cobalah temukan kebahagiaan itu dalam hatimu.
Biarkanlah rasa itu menetap, dan abadi dalam hati kita.
Temukanlah kebahagiaan itu dalam setiap langkah yang kita lakukan.
Dalam bekerja, dalam belajar, dalam menjalani hidup kita.
Dalam sedih, dalam gembira, dalam sunyi dan dalam riuh.
Temukanlah bahagia itu, dengan perlahan, dalam tenang, dalam ketulusan hati kita.

Saya percaya, bahagia itu ada dimana-mana. Rasa itu ada di sekitar kita.
Bahkan mungkin, bahagia itu "hinggap" di hati kita, namun kita tak pernah memperdulikannya.
Mungkin juga, bahagia itu berterbangan di sekeliling kita, namun kita terlalu acuh untuk menikmatinya.

[+/-] NEXT...

Saturday, April 5, 2008

CINTA DAN MAKNA HIDUP

Tak akan ada habisnya untuk mengurai makna apa itu "cinta".
Apalagi bila Anda urai tentang keagungannya.
Tapi benarkah cinta itu 'agung'?
Berapa kali anda merasa jatuh cinta pada seseorang?
berapa banyak lawan jenis yg pernah mengisi hati anda?
benarkah semua yg terjadi itu anda menyebutnya 'cinta'?
Lalu dimanakah keagungannya bila ternyata Anda bisa jatuh cinta pada 'beberapa' orang?
sedang bila Anda mengagungkan cinta, maka hanya akan ada satu saat dan satu orang hingga yg membuat anda mengerti apa itu (keagungan) cinta.
Sekian lama saya berjalan dalam hidup, mencoba mengerti makna hidup, mencoba mengerti makna cinta,
tapi selalu saja kenyataan hidup mengeraskan suara di dada bahwa cinta sejati tak pernah ada, bahwa keagungan cinta itu hanya isapan jempol belaka, sebab hanya kepentingan dan hasrat seseorang lah yg lebih dominan dari perwujudan cinta,
Sekian jauh aku merenung dan sekian parah aku menyelami, masih saja tak aku temukan adanya cinta sejati dan cinta yg agung,
orang-2 yg aku temui sama saja, menganggap cinta hanyalah sarana, hanyalah alat, entah untuk memuaskan diri sendiri atau pasangannya, cinta selalu saja termanipulasi oleh ego dan gengsi.

Aku sendiri tak habis mengerti, seperti apakah bentuk cinta yg aku harapkan untuk aku miliki? aku juga sangsi tentang adakah seseorang yg bisa tahu tentang bagaimana cinta itu seharusnya di expresikan? cukupkah dgn tali perkawinan?
cukupkah dgn kesetiaan?
Lalu adakah yg lebih prinsip dari makna cinta selain dua hal tersebut di atas?Hingga suatu hari aku mengenalnya, suatu hari aku menjalin hubungan dgn dia, sejujurnya aku tak tahu pasti sejauh dan 'segila' apa dia itu mencintai aku, aku nyaris tak memperdulikannya, dia baik, dewasa, romantis, hangat .
sejujurnya aku bahagia dgn hal itu, tapi ada sesuatu yg lebih membuat aku berdebar, aku merasakan getaran yg aneh, aku merasakan rasa nyaman tiada tara saat aku bersamanya, aku merasakan bahwa aku telah 'utuh' menjadi miliknya, aku rela melakukan apa saja demi untuk kebahagiaannya, aku tak tahu manakala aku sudah seperti orang buta, bukan berarti aku tergila-gila dan hilang pikiran rasionalku, bukan pula berarti aku telah kehilangan kontrol emosi dan kepribadianku, diatas segalanya, aku tetap menjadi diriku, hanya dgn cintanya aku menjadi mengerti akan makna hidup, dan untuk apa aku meski lahir di bumi ini? dia lah pria yg telah menyadarkan aku, bahwa cinta itu memang ada, bahwa cinta itu ada yg sejati, bahwa cinta itu sesuatu yg agung, yg jauh dari manipulasi dan rekayasa kepentingan pribadi.Kembali kepada diriku, aku harap belum terlambat untuk memperbaiki dan membangun diri, aku harap tuhan sudi membuka pintu taubah-Nya.Aku pernah merasa sbg orang yg telah 'melecehkan' makna cinta, sudah sepantasnyalah aku aku menyadari kekerdilan jiwa ini.
Cinta, bukanlah diukur dari sebanyak apa yg kita dapat, tapi sebanyak apa yg sanggup kita berikan, cinta bukanlah dilihat dari 'segila' apa dia mencintai anda, tapi serela apa Anda sanggup berkorban untuk orang yg anda cintai.
Kesetiaan bukanlah dilihat dari senekad apa dia untuk tetap bersama anda, tapi sejauh mana anda bersedia untuk menjadi 'teman' suka dukanya?Entahlah, apakah cinta itu telah terurai oleh tulisanku ini, tentunya naif sekali kalo aku sampai beranggapan seperti itu, hanya aku tahu, cinta itu hanya bisa aku rasakan dgn kebersihan jiwa dan hati, dgn kontrol emosi.
satu yg pasti, aku akan tetap memegang cinta yg telah aku temukan ini hingga ajal tiba, tak peduli apa yg akan terjadi dgn dia, karena dia lah orang yg telah membuka mata hati dan jiwa, dan menyadarkan aku akan makna hidup.
Hanya dgn cinta lah anda bisa mengerti makna hidup ini!"Semua orang punya ibu, bahkan diantara kita ada yang sudah jadi ibu. Saya bangga dengan ibu karena ia melakukan apa saja buat anaknya."

[+/-] NEXT...

WANITA

Seorang wanita yang telah dilengkapi oleh Tuhan dengan keindahan jiwa dan raga ialah sebuah kebenaran, yang sekaligus nyata dan maya, yang bisa di pahami laki-laki dengan "cinta kasih", dan hanya bisa di sentuh dengan kebajikan, dan jika laki mencoba melukiskan wanita demikian itu, ia pun menghilang seperti kabut.
Hati nurani wanita tidak berubah oleh waktu dan musim, bahkan jika mati abadi, hati itu takkan hilang murca. Hati seorang wanita laksana sebidang padang yang berubah jadi medan pertempuran, sesudah pohon-pohon ditumbangkan dan rerumputan terbakar dan batu-batu karang memerah oleh darah dan bumi ditanami dengan tulang-temulang dan tengkorak-tengkorak, ia akan tenang dan diam seolah-olah tiada sesuatu punterjadi.

Peradaban modern telah membuat wanita sedikit lebih bijaksana, namun hal itu telah menciptakan penderitaan yang lebih berat baginya karena "ketamakan laki-laki".
wanita masa lalu adalah "istri yang bahagia".
namun wanita masa kini adalah seorang "nyonya yang menderita".
Di masa lalu ia berjalan dalam cahaya dengan mata buta,namun sekarang ia berjalan dengan mata nyalang dalam kegelapan. Ia anggun dalam kebodohan,berwibawa dalam kebersahajaan, danPerkasa dalam kelemahannya.Kini ia telah menjadi buruk dalam kelincahannya,Picik dan tanpa hati nurani dalam pengetahuaanya.Akan datangkah masanya ketika keanggunan dan pengetahuan,Kelincahan dan kewibawaan, serta kelemahan raga dan keperkasaan jiwa,menyatu dalam diri seorang WANITA?

[+/-] NEXT...

Saturday, March 15, 2008

ENTANG CINTA

ketahuilah bahwa ujung dari cinta adalah berada dalam keabadian tanpa permukaan...
dan akarnya menancap di keabadian tanpa akhir...
mengertilah...
pohon ini ditopang oleh singgasana kerajan bumi....
ataupun sebuah...batang...........

[+/-] NEXT...

Yang Baru Cuap-Cuap