Thursday, November 13, 2008

Berharap Dalam sepi

Di saat sepinya malam Merobek hati Q
DI saat Diingiinya Malam Serasa Menyayat hati
Q Berharap Dalam Sepi Q

Meskipun Q tahu Q tak pernah bisa
Meski harus kutempuh
jalan berbatu dan berliku....
Tapi Q akan Terus Berharap Dalam SerpIhan Mimpi Kecil Q

Banyak Kata Yang TIdak Bisa Q ungkapkan
Ribuan Puisi Q yang telah Terbuat
Tapi Q tetap Tak bisa Mengungkapakannya
Hanya SeDIh dan Sepi Q yang dapat Q ungkapkan...

dalam Sepi Q berharap
Senyum Indah dirimu
Dalam Sepi Q berharap
akan Selalu Ada Bersama Dirimu

Kembali Lagi Q terDuduk dalam Sepi
DItemani Desir angin Malam Yang MerasUk Hati
Q Kembali Terdiam,Terdiam Untuk Berharap

Salahkah aQ mengharapkan Dirimu
Salahkah aQ mencintai DIrimu
Dan salah aQ yang selalu Berharap Tentang dirimu
MeskipUn ku tahu Kau BUkanlah Milikku

jika waktu Menginjinkan aQ untuk tetap berharap
JIka angin Bisa menemani DiriQ terduduk diam Dalam Kesepian Q ini
Q akan terus Berharap,"Berharap Tentan dirimu sang BIDaDari PagiQ"

senyum mu yg slalu ku ingat
Selalu Menemani Stiap Sepi Q....
haruskah Q bertanya Pada ANgin???
Darimanakah Q harus Menikmati Senyum Sang BIdadari pagiQ??

Dalam Setiap Hari hari sepi Q
Dan DI dalam setiap Hembusan Napas HIdupQ
Tak Pernah Sedetik Pun aQ berhenti Berharap Tentang Dirimu
Akan Selalu Q bayangkan Dirimu Di dalam setiap Relung hati Kecil Q

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Mungkin Hanya lewat tulisan Hampa ini
Q dapat tetap Berharap Dalam Sepi Q
Berharap aQ akan selalu ada DI samping DIrimu,Meskipun Kau takkan Pernah tau
Betapa aQ mencintaimu

3 komentar:

Anonymous said...

Halo Lam kenal ya.
Menurut saya org awam, puisinya bagus..Go on..

Anonymous said...

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

itu puisi Sapardi Djoko Damono ya?..aku suka banget puisinya.
puisi anda juga pas banget ma aku.
mengharapkan seseorang yang bukan milikku. btw, pengalaman pribadikah?? hehe

Malaikat Kecil said...

Duhh... dalam sepi ada: Q


;-))

Post a Comment

Yang Baru Cuap-Cuap